Tantrum adalah perilaku normal yang dapat terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun tetap saja sebagai orang tua harus tahu cara mengatasi anak tantrum dengan baik.
Tantrum diartikan juga dengan perilaku anak yang marah-marah, mengamuk, untuk meluapkan emosi dengan cara melempar-lempar barang, menangis kencang, bahkan berguling-guling di lantai.
Tantrum dapat berlangsung selama beberapa menit atau bahkan lebih dan dapat membuat orang tua merasa frustrasi atau kesal. Tetapi jangan khawatir, berikut ini ada beberapa cara untuk membantu anak mengatasi tantrum mereka dengan cara yang positif dan efektif.
Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Tantrum
Tantrum pada anak adalah perilaku yang umum terjadi pada anak-anak, terutama pada usia toddler atau anak batita (sekitar 1-3 tahun). Tantrum dapat terjadi ketika anak merasa tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata atau ketika kebutuhan dasar mereka tidak terpenuhi.
Namun, penting untuk Anda ingat bahwa tantrum pada anak adalah perilaku normal yang dapat terjadi selama masa pertumbuhan dan perkembangan mereka. Tantrum tidak selalu menunjukkan bahwa anak tersebut kurang terlatih atau memiliki perilaku yang buruk.
Beberapa cara mengatasi anak tantrum adalah seperti memberikan anak perhatian dan dukungan, memberikan perintah atau batasan yang jelas dan konsisten, dan membantu anak mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang lebih sehat.
Namun dalam beberapa kasus, jika tantrum anak terus berlanjut atau sangat parah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli psikologi anak untuk mendapatkan saran dan bantuan yang lebih tepat.
Apa yang Menyebabkan Anak Tantrum?
Cara mengatasi anak tantrum mungkin saja bisa berbeda-beda. Maka dari itu, penting untuk Anda memahami anak dan mencari tahu apa yang bisa membantu mereka mengatasi tantrum dengan lebih efektif.
Untuk lebih jelasnya berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan anak tantrum, diantaranya:
1. Kebutuhan Dasar yang Tidak Terpenuhi
Anak-anak bis saja mengalami gejala tantrum ketika mereka merasa lapar, haus, lelah, atau tidak nyaman. Jadi pastikan bahwa anak Anda makan dengan teratur, minum air yang cukup, dan istirahat yang cukup agar kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
2. Tidak Mampu Mengungkapkan Perasaan
Anak bisa mengalami tantrum ketika mereka kesulitan mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Mereka mungkin merasa frustrasi, sedih, marah, atau khawatir, tetapi tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan tersebut dengan cara yang tepat.
3. Rutinitas atau Kebiasaan yang Berubah
Tantrum bisa terjadi ketika rutinitas atau kebiasaan yang biasa dijalani oleh anak-anak berubah, seperti mengganti jadwal tidur atau liburan panjang yang mempengaruhi rutinitas harian mereka.
4. Keinginan untuk Mendapat Perhatian
Anak-anak bisa mengalami tantrum untuk mendapatkan perhatian orang tua atau orang terdekat mereka. Hal ini bisa saja terjadi ketika orang tua atau orang terdekat terlalu sibuk atau tidak memberikan perhatian yang cukup.
5. Merasa Kesulitan Dengan Tugas atau Aktivitas Tertentu
Anak-anak mungkin saja merasa frustrasi atau kesulitan dengan tugas atau aktivitas tertentu yang menurut mereka sulit. Seperti kesulitan dalam melakukan sesuatu, belajar membaca atau menyelesaikan permainan. Hal ini juga dapat memicu tantrum pada anak.
6. Bentuk Ketidaksetujuan Anak
Anak mungkin merasa tidak senang atau tidak setuju dengan perintah atau batasan yang diberikan, dan tantrum bisa menjadi cara mereka untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka.
7. Ketidaknyamanan Sosial
Anak mungkin saja merasa cemas atau takut dalam situasi sosial yang baru atau menakutkan bagi mereka. Hal ini juga bisa menjadi penyebab tantrum saat mereka mencoba menyesuaikan diri dengan situasi baru.
8. Gangguan Kesehatan
Tantrum pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan seperti sakit kepala, flu, atau gangguan kesehatan lainnya. Anak belum bisa menjelaskan apa yang mereka rasakan sehingga hal ini juga berpotensi menjadi penyebab gejala tantrum.
Langkah Tepat Atasi Tantrum Pada Anak
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi anak tantrum, diantaranya:
- Cobalah untuk tetap tenang dan terkendali, sehingga Anda dapat membantu anak Anda merasa tenang dan terkendali.
- Berikan perhatian dan dukungan pada anak dengan cara berbicara dengan lembut dan memeluk mereka. Ini dapat membantu anak merasa lebih aman dan terlindungi.
- Coba berikan beberapa pilihan terbatas yang dapat membantu mereka merasa seperti mereka memiliki kendali atas situasi.
- Anak mungkin saja tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Maka cobalah untuk mengajarkan anak mengungkapkan perasaannya dengan cara yang lebih sehat seperti menggambar atau berbicara dengan lembut.
- Hilangkan faktor pemicu. Jika tantrum disebabkan oleh faktor pemicu tertentu, seperti rasa lapar atau kelelahan, segera hilangkan faktor tersebut dengan memberikan anak makanan atau ajak anak istirahat.
- Berikan pujian ketika anak berhasil atau telah melakukan perilaku yang baik, seperti ketika anak meminta maaf atas kesalahannya atau ketika berhasil menyelesaikan tugas.
- Jika anak masih terus mengamuk, cobalah memberikan pengalihan perhatian. Bawa mereka ke tempat yang berbeda, mainkan game, atau bacakan cerita kesukaan mereka.
- Jangan mengancam atau memarahi anak ketika dia tantrum. Hal ini hanya akan membuat anak merasa lebih tertekan dan berpotensi membuat situasi semakin buruk.
Itulah informasi tentang cara mengatasi anak tantrum yang bisa diterapkan. Tantrum dapat terjadi pada anak di berbagai usia. Dengan memberikan perhatian dan dorongan pada anak, Anda bisa membantu anak untuk belajar bagaimana mengatasi emosinya.