Budidaya hidroponik kerap dijadikan salah satu alternatif yang digunakan untuk menanam sayuran seperti kangkung, selada, pakcoy, dan sawi, dengan memanfaatkan air serta benda padat semacam spons ataupun cocopeat. Keuntungan menanam sayuran jika menggunakan sistem hidroponik ini yaitu selain tidak membutuhkan tanah sebagai media tanamnya, juga tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanamnya hanya cukup memanfaatkan pekarangan rumah saja.
Sehingga sangat cocok untuk dijadikan solusi bagi Anda yang memiliki lokasi terbatas. Nah, bagi yang tertarik ingin belajar berkebun menggunakan sistem hidroponik, bisa langsung simak cara-cara mudahnya di dalam artikel.
Panduan Lengkap Cara Budidaya Hidroponik Dijamin Mudah dan Berhasil
Dibawah ini terdapat beberapa panduan dalam melakukan budidaya hidroponik yang bisa dicoba dan diterapkan secara sendiri, diantaranya meliputi:
1. Memperhatikan Media Tanam
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan dalam menanam sayuran menggunakan sistem hidroponik adalah memperhatikan media tanamnya terlebih dahulu. Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa proses penanaman sayuran menggunakan sistem hidroponik berbeda dengan sistem penanaman sayuran pada umumnya.
Jadi usahakan carilah media tanam yang mampu menyerap dan menyimpan air, supaya nantinya tanaman bisa memperoleh nutrisi yang cukup dan dapat berdiri tegak selama masa penanaman. Umumnya jenis media tanam yang cocok digunakan untuk menanam secara hidroponik adalah Arang Sekam, Cocopeat (serabut kelapa), dan Rockwool (media jenis ini terbuat batu, kaca, dan keramik yang dipanaskan).
Kemudian perlu diingat juga bahwa media-media tanam yang digunakan untuk menanam secara hidroponik haruslah media tanam yang berkualitas, dan tidak mudah kering saat di suhu yang berbeda, dan yang paling penting harus terhindar dari hama.
2. Memperhatikan Nutrisi Tanaman
Pada langkah kedua ini, penting sekali bagi Anda memperhatikan nutrisi dari tanaman hidroponik Anda. Cobalah beri asupan yang cukup seperti asupan pupuk NPk, dan pupuk KCL yang memiliki kandungan unsur hara dan nutrisi agar nantinya tanaman bisa tumbuh dengan subur. Umumnya kandungan unsur hara yang memiliki nutrisi baik yakni tersedia pada pH 5.5-7.5.
3. Memperhatikan Asupan Air
Langkah terakhir yang harus Anda lakukan dalam proses menanam secara hidroponik adalah memperhatikan asupan air pada tanaman tersebut. Usahakan pasokan air yang diberikan untuk tanaman hidroponik haruslah mengandung mineral cukup yang stabil. Jangan memberikan mineral yang terlalu tinggi, karena hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga nantinya tanaman malah bisa jadi mati.
Umumnya kadar mineral yang baik untuk tanaman hidroponik yaitu berkisar 0-50 PPM. Nah, pada kadar ini, mineral berada dalam kondisi rendah, sehingga sangat bagus untuk diberikan ke tanaman hidroponik. Dengan begitu tanaman hidroponik akan dapat tumbuh dengan baik dan sehat, karena nutrisi yang didapatkannya pun sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman yang ditanam.
Menanam secara hidroponik ini, selain bisa dijadikan hobi, juga bisa dijadikan peluang bisnis. Karena menanam secara hidroponik terkenal dengan masa panennya yang terhitung lebih cepat, dan hasil panennya sendiri pun dinilai memiliki kualitas yang lebih baik dan tahan lama, dibandingkan dengan hasil tanaman pada umumnya. Sehingga tak heran jika hasil tanaman hidroponik ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi dipasaran.
Bagaimana? Cukup menarik bukan! Nah, itulah beberapa panduan-panduan cara budidaya hidroponik yang bisa Anda dicoba di rumah. Semoga setelah membaca informasi ini, Anda menjadi semakin semangat untuk berkebun menggunakan sistem hidroponik ini.